Pada hari Sabtu, tanggal 20 Juli 2024, mahasiswa KKN dari Universitas Lampung (UNILA) periode 2, yang terdiri atas Adila, Popy, Kautsar, Irma, Bastian, Vyra, dan Eri, telah berhasil melaksanakan kegiatan sosialisasi serta praktik pembuatan sabun cuci piring dan lilin dari minyak jelantah di Desa Donomulyo.

Kegiatan ini dimulai dengan proses pembuatan sabun cuci yang diawali dengan pembuatan biang terlebih dahulu. Biang dibuat dengan menggunakan beberapa bahan, yakni Texaphon (untuk mengangkat lemak dan kotoran), NaCl atau garam dapur (sebagai pengental sabun), EDTA (sebagai pengawet), pewarna (untuk memberi warna pada sabun), pewangi (memberikan bau harum pada sabun), dan air (sebagai pelarut).

Sedangkan, untuk pembuatan lilin dari minyak jelantah dimulai dengan proses pengumpulan limbah minyak jelantah dari rumah tangga di sekitar desa dan sisa masakan sehari-hari. Limbah minyak jelantah yang biasanya dibuang begitu saja, kali ini diolah dengan metode yang aman dan efektif. Sebanyak 1 liter limbah minyak jelantah yang telah dikumpulkan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk lilin. Kemudian, minyak jelantah direndam menggunakan arang selama 24 jam. Langkah berikutnya, saring minyak jelantah yang sudah direndam serta tuangkan ke dalam panci, dan dipanaskan di atas kompor dengan api sedang. Selanjutnya, ditambahkan stearin sebanyak 350 gram dan diaduk hingga larut. Berikutnya, ditambahkan krayon sebagai pewarna pada lilin, serta tuangkan esensial oil ke dalam panci untuk memberikan aroma dan diaduk hingga rata. Kemudian, matikan kompor dan tuangkan cairan ke dalam wadah lilin yang sudah diberi sumbu lilin serta tunggu hingga mengeras.

Salah satu warga desa Donomulyo mendukung program kerja ini, "Nah, kegiatan ini penting soalnya sabun cuci piring di warung mahal" Ujarnya pada hari sabtu, 20/07/2024. Hal ini menambah semangat kami untuk terus membantu membangun desa Donomulyo menjadi lebih sukses lagi. Ditambah dengan dukungan aparat Desa setempat juga mempermudah kami untuk lebih kreatif dalam membangun desa. 

Hasil akhir dari kegiatan ini adalah 30 paket sabun cuci piring dengan berat masing-masing 100 ml dan 20 lilin. Produk-produk ini tidak hanya bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar dengan mengurangi jumlah limbah minyak jelantah yang biasanya sulit untuk didaur ulang.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui tangan-tangan mahasiswa KKN. Diharapkan, keberhasilan ini dapat menginspirasi masyarakat Desa Donomulyo dan daerah sekitarnya untuk melakukan upaya serupa dalam mengelola limbah secara lebih berkelanjutan.

Demikianlah hasil kegiatan pembuatan sabun cuci piring dan lilin daribminyak jelantah di Desa Donomulyo yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNILA periode 2. Semoga kegiatan ini dapat terus menginspirasi dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Donomulyo, 20 Juli 2024

Mahasiswa KKN UNILA Periode 2,